Profil Bu Dini Fitria Kepsep SMAN 1 Cimarga, Dilaporkan ke Polisi Usai Tampar Siswanya Karena Merokok!
--
Dini Fitria mengakui telah memukul siswa tersebut dengan pelan karena dia sedang marah dan kesulitan menahan amarahnya. Namun, dia tidak berniat untuk melukai siswa tersebut.
Di sisi lain, siswa tersebut mengaku telah ditegur karena kedapatan berkeliaran dan merokok di kios dekat sekolah. Dia mengaku terkejut ketika berhadapan dengan kepala sekolah. Saat itu, dia langsung membuang rokok yang dipegangnya.
Read more: Video Skandal PNS Bu Ida Full Durasi Tanpa Sensor, Digerebek Warga Bikin Geger di Tuban!
Namun, siswa tersebut diminta untuk mencari puntung rokoknya, tetapi dia tidak berhasil menemukannya. Dia kemudian dituduh berbohong. Hal ini membuat kepala sekolah marah dan, menurut pengakuannya, kepala sekolah menggunakan kekerasan fisik dan mengucapkan kata-kata kasar.
Dia mengaku ditendang di punggung dan ditampar di pipi kanan oleh kepala sekolah. Setelah kejadian tersebut, Dini Fitria dilaporkan oleh orang tua siswa tersebut ke kantor polisi Lebak atas dugaan kekerasan fisik. Kasus ini sedang dalam proses penyelidikan.
Namun, Dini Fitria membantah telah melakukan tindakan kekerasan fisik yang serius. Dia menyatakan bahwa tindakannya adalah reaksi spontan tanpa niat untuk melukai.
"Saya kecewa bukan karena dia merokok, melainkan karena tidak jujur. Saya spontan menegur dengan keras, bahkan sempat memukul pelan karena menahan emosi. Tapi saya tegaskan, tidak ada pemukulan keras," jelas Dini.
Masalah ini terus berlanjut dan berdampak pada proses pembelajaran di sekolah. Pada hari Senin, 13 Oktober 2025, kegiatan pembelajaran di SMA Negeri 1 Cimarga terhenti total.
Sebanyak 630 siswa dari 19 kelas menolak masuk ke ruang kelas. Aksi ini merupakan puncak dari ketidakpuasan siswa terhadap pihak sekolah.
“Semuanya sekitar 630 murid. Kami sudah koordinasi dengan Wakasek agar KBM tetap kondusif, tetapi ternyata anak-anak punya cerita sendiri,” kata Dini.
Sebagai tanda protes, sebuah spanduk bahkan dipasang di dalam kompleks sekolah, yang bertuliskan: “Kami tidak akan pergi ke sekolah sampai kepala sekolah diberhentikan dari jabatannya.”
