Elon Musk Mau Bikin HP Sendiri Jika Twitter Diblokir Google dan Apple

VOLKPOP.CO - Elon Musk baru-baru mengungkapkan bahwa dia akan membuat HP sendiri jika Twitter diblokir Apple dan Google. Hal tersebut merupakan respon atas usulan dari podcaster Liz Wheeler yang ia cuitkan lewat Twitter.

Baca Juga: Twitter Terancam di Banned oleh Uni Eropa Jika Elon Musk Tidak Mengikuti Aturan Digital yang Ada

Dalam cuitannya, Liz Wheeler mengatakan bahwa jika Twitter diblokir Google dan Apple maka Elon harus membuat ponsel pintarnya sendiri. Karena menurutnya pembuatan ponsel pintar itu bukanlah hal yang sulit bagi Elon. Liz juga mengklaim bahwa separuh negara akan dengan senang hati membuang iPhone & Android mereka yang bias dan mengintai. 

Baca Juga: Setelah Hampir 2 Tahun Diblokir, Elon Musk Pulihkan Akun Twitter Trump

CEO Twitter tersebut mengatakan bahwa dia sedang mempertimbangkan ide itu sebagai upaya terakhirnya jika Twitter benar-benar diblokir oleh Apple dan Google. Meskipun begitu, ia tetap berharap Google dan Apple tidak menghapus Twitter dari toko aplikasinya.

Baca Juga: Reaksi Elon Musk Diajak Anindya Bakrie Bangun Terowongan Anti Macet

“Saya tentu berharap tidak sampai seperti itu, tapi, ya, kalau tidak ada pilihan lain, saya akan membuat ponsel alternatif,” cuit Elon Musk pada akun Twitter-nya.

Isu tentang diblokirnya Twitter pertama kali muncul setelah mantan kepala kepercayaan dan keamanan Twitter, Yoel Roth. Yoel menulis tentang kekhawatiran yang dia dengar tentang masa depan Twitter di toko aplikasi.

Baca Juga: Yuk Simak, Diskusi Berbobot antara Nadiem Makarim dan Elon Musk

Twitter 2.0 yang diusung oleh Elon memang memiliki konsep "kebebasan bicara" dan moderasi konten cukup kontroversial. Baru-baru ini ia juga telah mengaktifkan kembali beberapa akun yang telah diblokir karena melanggar peraturan Twitter sebelumnya, termasuk mantan Presiden Donald Trump, akun parodi Babylon Bee, dan Psikolog Jordan Peterson.

Sebelum dibeli oleh Elon Musk, Twitter telah menerapkan larangan akun atas konten yang meragukan, penyalahgunaan, misinformasi, ekstremisme, intimidasi, pelanggaran privasi dan hak cipta.