VOLKPOP.CO — Filipina merupakan negara kepulauan dengan Manila sebagai ibu kotanya. Manila terletak di tepi timur Teluk Manila sehingga banyak penduduk di sana yang tinggal di pesisir.
Komunitas pesisir sendiri merupakan pihak yang paling rentan mengalami bencana ketika dikaitkan dengan krisis iklim yang sekarang tengah terjadi.
Mengutip dari Inside Climate News, pemompaan air tanah di Filipina membuat daratan pesisir tenggelam sementara, penggundulan hutan pun juga berakibat pada kerentanan daerah tersebut yang semakin meningkat karena tak dapat menghalau gelombang badai maupun air laut yang naik.
Menurut tulisannya, dalam radius 10 mil di utara Ibu Kota Filipina, bencana tenggelam dialami lebih cepat karena penurunan permukaan air.
Berdasarkan pantauan satelit di daerah dataran rendah di Provinsi Bulacan dan Pampanga, dikatakan telah tenggelam antara 1 ½ inci hingga 2 ½ inci (4 hingga 6 sentimeter) semenjak tahun 2003 sebab tanah liat di bawah provinsi tersebut telah terkompresi dan saling menempel ketika air ditarik melalui sumur.
Hal tersebut semakin diperparah dengan krisis iklim yang sekarang mampu mencairkan lapisan es yang menutupi Antartika dan Greenland sehingga menaikkan permukaan air laut di seluruh dunia.
Secara global, PBB mengumumkan bahwa rata-rata setiap tahunnya, permukaan air laut naik sebesar 0,11 inci (3 milimeter). Kondisi banjir kemudian menjadi hal yang lumrah di beberapa wilayah di dunia.
Artikel Terkait
Bahas Peluncuran ICBM Korea Utara: Pemimpin Forum Ekonomi 21 Negara Adakan Pertemuan Darurat
“Indonesia Scent”, Bagikan Budaya Indonesia di Rumania
Harry Styles dan Olivia Wilde Putus Setelah 2 Tahun Pacaran
Harga Minyak Turun, Pasar Khawatir Permintaan Melemah
Mengenal The Wave Bristol, Wadah untuk Olahraga Wanita
Presiden Jokowi Dorong Kerja Sama Konkret Pemimpin APEC
Siswa di Jepang Adakan Sesi Foto Pernikahan Sesama Jenis untuk Kampanyekan LGBTQ