Burung Parasit, Pembawa Pesan Kematian?

- Senin, 16 Januari 2023 | 12:00 WIB
Burung Kedasih, Mitos Tentang Burung Pembawa Kematian (PIXABAY @Malsawm)
Burung Kedasih, Mitos Tentang Burung Pembawa Kematian (PIXABAY @Malsawm)

VOLKPOP.CO – Bagi kalian yang tinggal di daerah pedesaan pasti tidak asing mendengar nama burung Kedasih, banyak mitos menyeramkan yang beredar di masyarakat berkaitan dengan burung ini.

Banyak orang percaya bahwa siulan atau suara burung Kedasih menjadi penanda akan adanya seseorang yang meninggal dunia, akibat mitos tersebut banyak orang yang ketakutan ketika mendengar suara burung tersebut dekat rumah mereka.

Tidak hanya itu, banyak pula orang yang takut untuk memelihara burung pembawa petaka ini, padahal bila dilihat dari bentuk tubuh serta warna bulunya, burung Kedasih memiliki ciri-ciri struktur tubuh yang cukup cantik.

Baca Juga: Apa Itu Mujaddid yang Ramai Dibincangkan, Apakah Sosok Tersebut Akan Muncul Tahun 2024?

Lantas benarkah mitos tentang burung tersebut ?

Cacomantis merulinus, atau yang sering disebut Kedasih merupakan burung dari keluarga cuculidae dan tersebar hampir diseluruh Asia Tenggara, China dan India. Nama resminya yang dipakai peneliti adalah Wiwik Kelabu merajuk kepada warna tubuhnya yang Sebagian besar abu-abu.

Seperti jenis lain di keluarga cuculidae, burung Wiwik Kelabu cenderung penutup dan sulit ditemukan wujud aslinya. Burung ini lebih sering terlihat di tempat-tempat yang sepi seperti kuburan oleh karena itu membuat masyarakat mulai menyebarkan mitos tentang burung kematian.

Baca Juga: R'Bonney Gabriel Penyandang Mahkota Miss Universe 2023, Berhasil Mengalahkan 83 Kontestan

Pada umumnya burung adalah hewan yang hidup berkelompok, akan tetapi berbeda dengan burung ini sebab burung Kedasih cenderung hidup sendiri. Memiliki panjang sekitar 20-23 cm, merupakan burung penyendiri dan sangat tangguh ketika sedang mencari makan.

Sebenarnya gelar ‘pembawa kematian’ masih bisa disematkan bagi burung Kedasih,dikenal sebagai burung yang kejam dan licik hal tersebut karena Kedasih selalu merebut sarang milik burung lain sebagai tempat penetasan telur mereka.

Burung Kedasih tidak mengerami telurnya sendiri, namun menitipkan telur mereka di sarang burung jenis lain seperti Cikrak, Remetuk laut, Kipasan belang dengan sang induk meletakkan satu butir telurnya di sarangnya kemudian ditinggal begitu saja.

Baca Juga: Simak! 3 Alasan Berbahaya Merokok di Dalam Rumah

Perilaku ini dikenal dengan brood parasitisme atau parasitisme sarang, biasanya telur palsu dari burung Kedasih memiliki corak yang sama dengan telur yang ada disarang sehingga burung pemilik akan tertipu.

Burung pemilik sarang akan mengerami telur ‘palsu’ maupun yang asli hingga menetas, anakan burung Kedasih biasanya akan menetas lebih cepat dari telur pemilik sarang yang asli. Kemudian secara naluri akan mendorong telur-telur asli tersebut sehingga jatuh dari sarang dan mati.

Halaman:

Editor: Dicky Hanafi

Sumber: YouTube.com/Sains Bro

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Burung Parasit, Pembawa Pesan Kematian?

Senin, 16 Januari 2023 | 12:00 WIB

Simak! 3 Alasan Berbahaya Merokok di Dalam Rumah

Kamis, 12 Januari 2023 | 23:43 WIB

Pentingnya Banyak Minum Air Putih

Sabtu, 31 Desember 2022 | 23:08 WIB

Terpopuler

X