Penggemar Mie Wajib Tau! Ini Dia 4 Bahaya Kesehatan dari Mie Instan Jika Terlalu Sering Konsumsi

VOLKPOP.CO – Mie Instan, bisa dikatakan merupakan jenis makanan yang kerap dipilih dan menjadi favorit banyak orang. Sebab, selain enak dan memiliki banyak varian rasa, mie instan juga sangat praktis dibuat.

Maka tak heran, jika mi instan ini menjadi makanan populer baik itu di Indonesia maupun di luar negeri. Namun, bagi kamu pecinta mie instan, tahukah kamu bahwa terlalu sering mengonsumsinya bisa berdampak buruk bagi kesehatan?

Faktanya, kudapan yang terbuat dari tepung ini memang akan memberikan dampak buruk pada kesehatan jika dikonsumsi terlalu sering. Sebab, mie instan tidak memiliki cukup nutrisi untuk bisa memenuhi kebutuhan tubuh.

Selain dari tidak tercukupkannya kebutuhan nutrisi dalam tubuh, berikut beberapa dampak buruk lainnya jika terlalu sering mengonsumsi mie instan!

1. Diabetes

Oleh karena mie instan mengandung bahan pengawet, maka tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh orang-orang yang memiliki risiko diabetes, sebab kandungan kimia dan pengawet di dalamnya dapat menggangu pelepasan kadar gula darah dan juga insulin. Tentunya, mengonsumsi mie instan terlalu sering juga akan memperlambat kinerja dari pencernaan.

Baca Juga: 6 Dampak Negatif Mie Instan bagi Tubuh, Ternyata Bisa Memicu Kanker

2. Batu Ginjal

Dampak buruk kedua yang didapatkan jika sering mengonsumsi mie instan adalah terkena risiko pembentukan batu ginjal. Hal ini disebabkan karena adanya kandungan garam yang sangat tinggi dalam mie instan.

3. Tekanan Darah Tinggi

Tentunya sudah banyak masyarakat yang mengetahui bahwa di dalam mie instan terdapat kandungan garam yang sangat tinggi. Terlalu banyak mengonsumsi garam bisa membuat kamu mengalami berbagai gangguan kesehatan pada tubuh, salah satunya adalah tekanan darah tinggi.

4. Timbulkan Kanker

Dampak buruk yang terakhir, salah satu kandungan kimia dalam mie instan adalah BHA dan TBH, yang mana ternyata jika dikonsumsi terlalu sering dapat menyebabkan diare, asma hingga yang terparah yaitu kanker.

Penulis: Riko Pebrian

Editor: Yoni Prawardayana